Sesuatu yang trend setter dalam bisnis tak bisa dibuat-buat ataun direncanakan. Manakala sesuatu disukai banyak orang, maka otomatis akan menjadi trend setter. Yang terpenting bagaimana pelaku bisnis terus berkarya dan menciptakan inovasi-inovasi yang segar dan sehat5. Dari sana kemungkinan akan lahir tren setter.
Demikian Perry Tristianto dalam kuliah Program Regular Sore (Ekstensi) dengan thema ‘Entreprenuer Inspiration’ kepada puluhan mahasiswa Universitas Pasundan (UNPAS ) di kampus Taman Sari Bandung. Kuliah petang yang dilaksanakan Hari Kamis (7/5).
Apa yang dikatakan Perry tersebut merupakan salah satu jawaban dari sesi tanya jawab. “Tidak usah memikirkan apa yang kita lakukan akan menjuadi trend, apa tidak. Yang penting terus melakukan karya dan inovasi. Apa Shinta dan Jojo yang memposting karyanya di youtube sebelumnya sudah berpikir apa yang dilakukan bakal menjadi sesuatu yang trend, pasti tidaklah. Tapi dengan berkarya, kemungkinan akan menjadi trend. Yang penting kita berbuat,” jelas Perry.
Mahasiswa lain yang pernah punya usaha bertanya, bagaimana cara mengawasi para karyawan? Karena menurut sang penanya dirinya pernah punya karyawan tapi banyak tidak jujur. Jawaban Perry adalah, itu tergantung bagaimana saat negosiasi gaji saat pertama karyawan masuk.
“Manusia itu pada dasarnya tak mau jadi penipu, tapi karena mungkin dia kepepet. Karena itu ketika menerima karyawan, tanyakan padanya, berapa kebutuhannya dalam sebulan? Kalau kita tak bisa memenuhi kebutuhannya, jangan dipaksakan diterima dengan gaji yang kita tawarkan. Karena ia tetap akan merasa kekurangan, dan kekuarangan itu potensi menjadikan dia tidak jujur,” jelas Perry.
Pata mahasiswa yang mengikuti seminar ini sebagian besar memiliki usaha yang digeluti pagi dan siang hari, sementara sore hari mereka kuliah. Karena itu Perry berpesan kepada mereka, bahwa bisnis atau kerja bukanlah untuk menyambung hidup, tetapi buat mengisi hidup. “Kalau menyambung hidup kesannya hanya untuk kepentingan diri sendiri. Tapi kalau mengisi hidup didalamnya banyak menyangkut kepentingan orang banyak,” jelas Perry.
Acara itu sendiri berlangsung lancar, hangat dan hidup. Sebagaian besar mahasiswa mengikuti acara tersebut dengan antusias. “Kami, mahasiswa yang juga mulai belajar bisnis membutuhkan pencerahan seperti yang disampaikan Pak Perry yang telah memiliki pengalaman cukup banyak di dunia entrepreneur,” ujar seorang mahasiswa usai acara tersebut berlangsung.
Leave A Comment