
perry_tristianto_telkom
Dalam membangun usaha, sebaiknya perlahan-lahan. Dari kecil, lama-lama menjadi besar. Dan sebaiknya untuk menciptakan roh usaha itu sendiri, sang pemilik harus menongkrongi sendiri usahanya, sambil melihat perkembangan usaha dan mencari masukan langsung dari konsumen yang datang. Demikian Perry Tristianto dalam ceramahnya di acara Rapat Pimpinan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) 2013, Kamis (25/4) di Aula Telkom Creative Industries School di Dayeukolot, Bandung.
Acara yang berlangsung dua hari (25 dan 26/4) ini mengambil thema ‘Kolaborasi Pendidikan dan Bisnis’, diselengaarakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom dan Sandhykara Putra Telkom, dan mengambil tempat di gedung Telkom Creative Industries School. Pada hari pertama, malamnya ditutup dengan acara ‘Malam Bertabur Puisi’ bersama penyair kondang Taufik Ismail.
Berkenaan dengan peluncuran program MOVE ( modal ventura) yang diluncurkan dalam acara tersebut, lebih lanjut Perry Tristianto menegaskan, hendaknya dalam memulai usaha jangan buru-buru membayangkan untung. “Tapi bayangkan kalau rugi, kalau untung, sih, urusan Yang Di Atas. Harus dari kecil, coba lihat para pengusaha sukses semua memulai dari kecil,” jelas Perry.
Perry juga menggarisbawahi pentingnya konsep dalam membangun usaha. “Semua harus ada konsepnya. Kalau tak ada konsep, tidak akan jelas target market-nya. Karena itu, tentukan konsep, lalu ciptakan brand. Brand sangat penting, karena dari sanalah konsumen suka bahkan fanatik,” tegas Perry.
Lebih lanjut Perry memberi contoh saat membangun brand kuliner Tahu Lembang miliknya. Menurutnya, jauh sebelum ada Tahu Lembang , sudah ada Tahu Tauhid yang sudah terkenal di Lembang. “Saya sempat berpikir bagaimana melawan Tahu Tauhid? Kalau saya buat Tahu Perry, pasti akan tenggelam di bawa brand Tahu Tauhid. Tapi kalau saya buat brand Tahu Lembang, orang akan berpikir, oh, ini tahu yang terkenal di Lembang itu…….” kata Perry yang disambut tawa peserta YPT.
Program MOVE adalah program tahunan YPT yang bertujuan menciptakan 1000 pengusaha muda di lingkungan pendidikan Telkom. Untuk tahun ini YPT mengucurkan dana sebesar Rp.1,3 miliar. Sementara tahun lalu YPT mengucurkan dana sebesar Rp.300. Dan tahun 2013 ini meningkatkan dana bantuannya menjadi sebesar Rp.1,3 miliar, naik empat kali lipat.
Dalam jumpa pers di area kampus Telkom, Ketua YPT Joni Girsang, Kamis (25/4), mengatakan, “Kami tidak hanya menginginkan mahasiswa meningkat skill dan pengetahuannya saja, tapi juga memiliki jiwa entrepreuneuship. Dengan demkian mehasiwa tidak hanya menjadi pencari lowongan kerja, tapi menciptakan tenaga kerja dari usaha yang dibangunnya.
Sukses MOVE tahun lalu, diantaranya ada yang memilki omzet hingga Rp.40 juta perbulan. Juga ada yang telah membuka cabang di luar kota Bandung, bahkan ada mampu yang ekspor ke luar negeri.
Leave A Comment