Perry Tristianto mengatakan, dunia bisnis masa kini tak bisa lepas dari internet atau dunia maya. Ia mengakui sebagai orang yang karena usianya tak lagi akrab atau familiar dengan dunia internet, namun ia memiliki tim yang men-support bisnis dari sisi promosi via on line.
Hal itu dikatakan Perry dalam talk show Gebyar Marketing PRFM, Rabu (2/7) yang mendatangkan nara sumber Ciptadi Syachrani, founder akun twitter @infobdg yang kini memiliki follower hampir 2 juta.
Kini akun milik Cipta itu menjadi acuan informasi berbagai hal tentang Bandung. “Mulanya saya iseng saja, tapi saya melihat kebutuhan akan informasi yang cepat dan tepat. Dan peluang bisnis di twitter sebagai sarana publikasi potensial,” tutur Cipta.
Akun itu diluncurkan pada 2010, dan ia tak menyangka sebelumnya, hanya dalam hitungan empat bulan akunnya itu sukses menggaet 20 ribu pengikut. “Padahal ketika itu belum ada aplikasi penambah follower seperti sekarang, dan saya menggarapnya pun bersama teman-teman kos, karena saya sendiri sebenarnya gaptek. Dan sempat dikatain, kami kurang kerjaan,” jelas Cipta sambil tertawa. Dengan kesuksesan itu Cipta makin optimis. “Apalagi Indonesia negara pengguna twitter terbanyak kedua di dunia,” ujarnya.
Optimismenya itu bukan omong kosong, dan kini tak hanya aktif di dunia maya. Ia sering membuat event misalnya acara NGARIUNG #3 bersama media publikasi lokal Bandung. Yaitu menyajikan acara – acara khusus @infobdg dalam rangka tukar info dan kiat sukses para pebisnis socmed (social media) dengan akademisi sebagai pembicara handal. Juga merambah ke radio streaming dan kanal Youtube.
Cipta juga sering terlibat sebagai pembicara seminar, dan rangka membagi ilmu. Biasanya intinya ia menekankan pada mengenai social media sebagai channel bisnis, strategi bisnis social media, kiat-kiat berbisnis melalui social media step by step, lalu bagaimana cara mengukur efektifitas bisnis melalui social media, dan tengungkap rahasia sukses para pebisnis di social media. Kini akun miliknya banyak yang meniru.
Namun Cipta menanggapi hal ini dengan santai, “Mereka bukan kompetitor atau sesuatu yang harus dicegah keberadaannya. Justru saya senang, banyak yang mengikuti jejak saya,” kata Cipta, orang Samarinda yang sudah seperti orang Bandung ini.Perry Tristianto mengatakan, dunia bisnis masa kini tak bisa lepas dari internet atau dunia maya. Ia mengakui sebagai orang yang karena usianya tak lagi akrab atau familiar dengan dunia internet, namun ia memiliki tim yang men-support bisnis dari sisi promosi via on line.
Hal itu dikatakan Perry dalam talk show Gebyar Marketing PRFM, Rabu (2/7) yang mendatangkan nara sumber Ciptadi Syachrani, founder akun twitter @infobdg yang kini memiliki follower hampir 2 juta.
Kini akun milik Cipta itu menjadi acuan informasi berbagai hal tentang Bandung. “Mulanya saya iseng saja, tapi saya melihat kebutuhan akan informasi yang cepat dan tepat. Dan peluang bisnis di twitter sebagai sarana publikasi potensial,” tutur Cipta.
Akun itu diluncurkan pada 2010, dan ia tak menyangka sebelumnya, hanya dalam hitungan empat bulan akunnya itu sukses menggaet 20 ribu pengikut. “Padahal ketika itu belum ada aplikasi penambah follower seperti sekarang, dan saya menggarapnya pun bersama teman-teman kos, karena saya sendiri sebenarnya gaptek. Dan sempat dikatain, kami kurang kerjaan,” jelas Cipta sambil tertawa. Dengan kesuksesan itu Cipta makin optimis. “Apalagi Indonesia negara pengguna twitter terbanyak kedua di dunia,” ujarnya.
Optimismenya itu bukan omong kosong, dan kini tak hanya aktif di dunia maya. Ia sering membuat event misalnya acara NGARIUNG #3 bersama media publikasi lokal Bandung. Yaitu menyajikan acara – acara khusus @infobdg dalam rangka tukar info dan kiat sukses para pebisnis socmed (social media) dengan akademisi sebagai pembicara handal. Juga merambah ke radio streaming dan kanal Youtube.
Cipta juga sering terlibat sebagai pembicara seminar, dan rangka membagi ilmu. Biasanya intinya ia menekankan pada mengenai social media sebagai channel bisnis, strategi bisnis social media, kiat-kiat berbisnis melalui social media step by step, lalu bagaimana cara mengukur efektifitas bisnis melalui social media, dan tengungkap rahasia sukses para pebisnis di social media. Kini akun miliknya banyak yang meniru.
Namun Cipta menanggapi hal ini dengan santai, “Mereka bukan kompetitor atau sesuatu yang harus dicegah keberadaannya. Justru saya senang, banyak yang mengikuti jejak saya,” kata Cipta, orang Samarinda yang sudah seperti orang Bandung ini.
Leave A Comment