Membangun usaha dan tingkat stress dalam mengelola diuraikandengan jelas oleh Perry Tristianto dalam Seminar ‘Menyongsong Masarakat Ekonomi ASEAN (MIA), Mewujudkan Indonesia Emas’ yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntasi Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan (Unpas), hari Selasa (17/2).
Seminar yang mengambil tempat di Audotorium Universitas Pasundan Jalan Taman Sari Bandung itu dihadiri sebagaian besar mahasiswa Unpas. Seminar berangsung dua hari. Sebelumnya, berlangsung hari pertama, Senin (16/2), dan ada nama-nama kondang seperti Dr.Illah Sailah, Dr. H. Arief Rachman M.pd. serta nama-nama kondang lainnya.
Seminar Hari kedua, Perry Triatianto tampil bersama Marius Widyarto (dikenal dengan panggilan Pak Wiwied) yang terkenal dengan sukses T-shirt 59 yang sangat fenomenal. Menurut Perry ketika mendapat pertanyaan dari mahasiswa tentang permodalan dan tekanan atau stress yang dialami ketika menggeluti dunia usaha, sebenarnya hal yang tak perlu terjadi.
“Kalau modal, sebaiknya tanamkan modal sepersekian dari uang yang punya. Berapa sepersekian itu, yaitu jumlah yang apabila usaha itu gagal alias rugi, tidak membuat Anda sengsara atau jatuh bangkrut. Karena Anda masih punya banyak uang. Jangan emosi dalam menanamkan modal. Dan jangan berpikir untung jika memulai usaha, pikirkan rugi, sehingga kalau Anda betul-betul rugi sudah siap mental,” jelas Perry.
Berkaitan dengan stress saat menggeluti usaha, menurut Perry, agar tidak stress sebaiknya menggeluti usaha yang kira-kira disenangi. Sehingga ketika menggeluti terasa enjoy, tak merasa terbebani. “Apalagi Anda masih mahasiwa, tugas Anda sekolah. Kalau mau usaha sekarang, carilah yang Anda senangi. Anggap saja menggeluti hobi atau main-main,” jelas Perry.
Lebih lanjut Perry mengatakan hal yang berkaitan dengan sekolah. Menurut Perry belajar di sekolah dan belajar di masyarakat dua hal yang berbeda. Karena itu bagus jika mahasiswa secara perlahan telah memulai usaha kecil-kecilan. Karena dapat memadukan pelajaran di kampus dan di lapangan.
Seminar ini digelar agak unik. Yaitu dilakukan langsung sesi tanya jawab. Tidak seperti biasanya, dimana tanya jawab biasanya diakhir sesi. Namun begitu tak mengurangi makna dari seminar ini. Apalagi para mahasiwa bertanya dengan antusias.
Leave A Comment