Produk minuman Fruits Up memiliki pasar yang luas dan terbuka. Karena meski bentuk dan namanya minuman, namun karena isinya (mangga) dicampur sedikit es dan elly, meminum Fruits Up serasa makan buah mangga. Menjadi kenyang, seperti makan mangga.

Hal itu diutarakan oleh Perry Tristianto dalam Talk Show Gabyar Marketing PRFM, Rabu (26/8) dengan nara sumber, penggagas Fruits Up, Dwi Purnomo.

Fruits Up adalah usaha minuman buah segar yang dibuat dari mangga. Usaha ini bermitra dengan para petani mangga. Berangkat dari kenyataan bahwa petani mangga kalau sedang musim panen harganya jatuh lantaran membludaknya buah mangga yang dipanen. Maka gagasan ini muncul.

Dwi Purnomo sendiri adalah dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad. Ia mengajak para mahasiswanya untuk membuat berbagai usaha dengan bermitra petani atau peternak. “Jadi tak betul kalau disebut Fruits Up milik saya, usaha ini saya bangun dengan mahasiswa,” jelas Dwi.

“Selain kenyang meminum Fruits Up, kelebihan lain, bisa menjadi alternatif pengganti makan buah, terutama saat malam hari. Orang mungkin malas mau makan buah mangga malam hari, karena harus mengupas dulu. Tapi dengan adanya minuman ini menjadi alternatif. Praktis,dan langsung disantap,” jelas Perry.

Lebih lanjut Perry mengatakan, produk ini bagus dan jangan sampai dijual di ritel, karena sekarang banyak ragam macam minuman dijual, sehingga orang sulit membedakan, padahal Fruits Up beda dengan minuman pada umumnya.

Fruits Up juga menawakan bagi yang tertarik menjadi reseller dengan modal hanya Rp. 500 tibu. “Bisnis ini sulit sulit mudah, yang paling sulit di hulunya, karena memanage para petani tak mudah,” jelas Dwi.

Usaha yang dibangun Dwi Purnomo dikenal berlandaskan konsep sociopreneurship. Yaitu, kewirausahaan berbasis jiwa sosial unjtuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan ujung tombak para mahasiswa sebagai lokomotifnya. “Masyarakat tak harus menunggu modal besar, tapi bisa langsung jalan bersama kami,” jelas Dwi.

“Dengan konsep itu, kami berusaha mengembangkan petani agar bisa terdorong untuk mengolah mangga sebagai bahan baku mentah yang kemudian memiliki nilai tambah. Sekarang memang baru mangga, tapi tidak tertutup kemungkinan nanti berkembang ke buah-buahan lain,”jelas Dwi.

Selain usaha minuman Fruits Up, Dwi bersama mahasiswanya juga memiliki rumah makan bernama ‘Entog Jenggot’ yang berlokasi di Jatinangor. Disana aneka kuliner khas Indramayu ditawarkan kepada masyarakat. Juga kerjasama dengan masyarakat yang memelihara entog.