Produk yang yang dijadikan cerita selalu menarik perhatian. Sehingga banyak orang ingin tahu, itu sebuah langkah seseorang untuk membeli produk tersebut. Demikian Perry Tristianto dalam Talk Show Gebyar Marketing PRFM, Rabu (10/6), yang malam itu mendatangkan nara sumber R. Tubagus Wijaya, owner dari Parfum Gue.
Menurut Perry lebih lanjut, parfum merupakan produk emosional yang unik. “Jarang ada iklan parfum di televisi. Parfum, ya, bukan deodorant. Adanya biasanya ada di majalah, itupun majalah-majalah kelas atas dan tertentu. Jadi dengan adanya Parfum Gue yang memiliki cerita dibalik kepemilikannya, ini sangat menarik, karena itu iklan tersendiri,” jelas Perry.
Parfum Gue merupakan parfum yang beda dari yang selama ini beredar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Parfum Gue adalah parfum costum atau personal yang diracik berdasarkan riset nama, tanggal lahir, gol darah, karakter dan jenis kelamin pemesannya. “Sehingga kalau digunakan orang lain, aromanya berbeda,” jelas Tubagus.
Tentu saja cara membelinya tak seperti parfum pada umumnya, yang bisa dibeli instan. Untuk memiliki Parfum Gue, biodata pemesan akan diriset terlebih dahulu untuk menghasilkan sebuah formula khusus yang akan digunakan dalam peracikan. “Jadi setiap botol Parfum Gue dipastikan hanya milik seseeorang, yaitu sang pemesan,” tutur Tubagus.
“Botol Parfum Gue diracik dengan menggunakan sebuah algoritma software khusus yang menghasilkan formula unik berdasarkan biodata setiap pemesan,” ujar Tubagus.
Tidak hanya itu, pemesan juga mendapatkan sertifikat langsung dari ‘Doktor Parfum Indonesia’. Sertifikat ini berisikan kepribadian dan kandungan-kandungan dalam parfum tersebut.
Tubagus Wijaya berkantor di jalan Braga 43 (satu gedung dengan galeri lukis). Ia merintis usahanya ini sejak tahun 2006, namun baru berani meliris tahun 2012, dengan modal hanya Rp. 6 juta.
“Saya dapat pinjaman uang Rp.6 juta dari rekanan investor yang pernah kerjasama dengan saya. Modal itu untuk beli bibit dan botol seadanya. Setelah itu saya bertekad harus mandiri punya usaha sendiri,” kenang Tubagus. Kini ia mengaku asetnya mencapai Rp. 2,3 miliar, hanya dalam waktu 3 tahun.
Tubagus mengklaim parfum yang diracik Parfum Gue adalah yang pertama di Indonesia, dan telah terdaftar dalam Perlindungan Hak Cipta dan Merek K-03 No. D002013041364 Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual – Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Yang unik manajemen Parfum Gue menggunakan manajemen seperti dalam dunia politik. Pemiliknya, Tubagus Wijaya dipanggil sebagai Presiden Republik Parfum Indonesia, dan ada wakilnya, juga memiliki menteri-menteri dari divisi keuangan, promo dan marketing, dan lain sebagainya.
Bahkan Presiden dan Menteri-menterinya dalam acara-acara resmi sering mengenakan kopiah hitam, jas dan dasi sebagaimana penampilan resmi Presiden Indonesia pada umumnya.
Parfum Gue dalam formulanya menggunakan 48 sampai 144 jenis wangi yang merupakan turunan-turunan dari 12 jenis dasar wangi di dunia saat ini,yaitu wangi Fruty, Citrus, Oriental, Floral, Woody, Green, Oceanic, Leather, Aromatic, Gourmand, Fougere, Chypre.
Menurut Tubagus, 99% dari ribuan pelanggannya yang telah memesan dan menggunakan Parfum Gue, menyatakan cocok dengan aroma wangi masing-masing. Sudah ada sekitar 12 ribu pemesan parfumnya.Tersedia dalam kemasan 10 ml & 50 ml.
Pemasarannya biasa menggunakan facebook, twitter, instagram, website. Tubagus menyebut pemasarannya dengan sistem ‘Gotong Royong’. Selain itu, Tubagus juga sudah kerjasama dengan Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym dalam merilis parfum Islami yang tak menggunakan alkohol.
Leave A Comment