Wanita-wanita masa kini banyak yang aktif dan sukses dalam menggeluti bisnis. Bahkan bisa lebih sukses dari sang suami. Baik yang bergerak lantaran berlatar belakang dorongan ekonomi yang mendesaknya, maupun yang memang ingin menyalurkan passion bisninya.
Semua itu baik dan menarik. bahkan rekanan bisnis saya tak sediikit dari kalangan kaum hawa. Suplier-supluir saya banyak dari kalangan wanita. Demikkian dari kalangan UKM, banyak wanitanya. Ada yang memang mencari uang, tapi tak sedikit pula yang tak semata-mata mencari uang,” tutur Perry Tristianto dalam Talk Show Gebyar Marketing PRFM, Rabu (22/4).
Menyambut Hari Kartini, Gebyar Marketing PRFM mendatangkan nara sumber wanita karier dalam bidang bisnis, Sulfana Gunawan. Ia wanita aktif dengan berbagai macam bisnis yang digelutinya. Tak hanya aktif dalam bisnisnya, ia juga care untuk membina mantan narapidana, pecandu narkoba yang insyaf untuk menggeluti bisnis.

Selanjutnya menurut Perry, sosok seperti Sulfana yang banyak menggeluti bisnis dengan berbagai macam variasi, nantinya pasti akan memilih salah satu bisnis yang paling disukai. “Tak mungkin terus-terusan menggeluti banyak bisnis dengan bermacam karakter, pasti nanti dia akan menentukan, yang mana yang akan paling menarik hatinya,” jelas Perry.
Hal ini langsung dijawab oleh Sulfana, bahwa dirinya sudah menentukan pilihan, yaitu lebih banyak concern ke bisnis distribusi dengan berbagai brand terkenal. “Saya sudah tentukan, Pak Perry. Bukan nanti, tapi sudah menentukan,” jelas Sulfana. Bisnis distribusi ini sudah ditekuninya sejak tahun 2001.
Menurut Perry, menekuni banyak bisnis yang satu sama lain berbeda rumpun akan banyak menyita tenaga dan pikiran. Karena itu pasti seseorang pada akhirnya akan menentukan pilihan yang paling disukai. “Kalau akhirnya yang dipilih bisnis distribusi, akan lebih banyak memanage manusia. Karena ini bisnis jasa,” tegas Perry.

Sulfana sendiri sejak kecil memang sudah menunjukkan tanda-tanda seorang pebisnis. Menurutnya, sejak duduk dibangku SD ia sudah menyewakan majalah anak-anak Bobo. “Senang saja saya melakukan, tapi saat itu sewa bayarnya tidak pakai uang, tapi dengan perangko atau bungkus permen. Saya senang mengumpulkan bungkus permen, entah mengapa,” kenang Sulfana. Dan sewaktu SMP ia sudah sering menjadi pramuniaga. Dan ketika duduk di bangku SMA menggeluti bisnis kaos.
“Kini cita-cita saya ingin mengembangkan UKM di kawasan Cimahi. Saya juga pernah menangani mantan narapidana untuk memulai hidup baru setelah keluar penjara dengan cara berbisnis. Juga mantan pecandu. Bagi saya, bagaimana mengembalikan kepercayaan diri usai mereka terlibat dengan hal-hal mencelakaan dirinya. Dalam bisnis kepercayaan diri sangat penting,” jelas Sulfana.