toko-sembakoSeorang pengusaha atau entrepreneur harus memiliki kejelian melihat peluang. Meski kadang berbau spekulasi namun disana diuji feeling pengusaha dalam mempelajari pasar. Demikian H. Ermaya Fachrudin Santosa, owner CV Panorama dalam Gebyar Marketing PRFM, yang seperti biasanya menghadirkan host pakar marketing UNPAD, Popy Rufaidah dan pengusaha kuliner, Perry Tristianto.

CV Panorama merupakan distributor sembako sukses, dan bisa disebut sangat berpegalaman. Ia memulai bisnis sembako sejak zaman Bulog. Sembilan Bahan Pokok (Sembako) sendiri memang merupakan kebutuhan penting manusia. Karena itu bisnis sembako tak pernah ada habisnya. Karena manusia selalu membutuhkannya setiap saat. CV Panorama memasok kebutuhan beras dan gula untuk hampir semua supermarket yang ada di Jawa Barat, mulai dari Giant, Lottemart, Yogya Group, Carrefour, hingga SB Mart.

Menurut Ermaya perjuangan sebagai pengusaha sampai saat ini dirintis lebih dari 50 tahun. Ia memulai ikut orang tuanya dalam menggeluti bisnis perpadian, mulai dari beras tumbuk di daerah Subang.

“Saya mulai ikut bisnis perpadian dengan orang tua sejak tahun 1946. Cita-cita saya dulu memang menjadi ekspor-impor. Sekarang alhamdulillah bisa menjadi pemasok beberapa supermarket. Itu melalui jalan yang cukup panjang,” tutur Ermaya.

Menurut Perry Tristianto, memang umumnya pemasok sembako kebanyakan CV. Dan apa yang dilakukan Ermaya menurut Perry sangat smart, disamping ia bisnis dengan memasok ke supermarket, juga memasok ke pasar tradisional alias pedagang lower. Menurut Perry ini merupakan keseimbangan, karena kalau ke supermarket yang didapat bon, namun ke pasar tradisonal langsung dibayar.

Ermaya memang berprinsip, jangan hanya berdagang dengan pedagang kelas atas. tapi juga pedagang kecil seperti pedagang tradisional. “Itu ada unsur sosialnya, karena itu saya selalu belanja dari tangan pertama, agar nanti kalau dijual kembali tak mahal,” jelas Ermaya.

Popy Rufaidah mengapresiasi pandangan Ermaya ini. “Apa yang dilakukan oleh Ermaya merupakan bisnis jasa perdagangan yang mengandalkan faktor place. Dan ia orang yang banyak ilmu dari pengalamannya puluhan tahun,” tutur Popy.

Sebagai inspirasi inilah kiat menjadi wirausaha sembako:

  • Modal yang paling utama adalah kenal baik dengan pedagang di pasar.

  • Lebarkan rekanan dan mulai berkenalan dengan sales-sales distributor yang sering berkunjung di pasar.

  • Tak punya lokasi, cukup di rumah (lebih irit tanpa harus sewa tempat).

  • Stok awal yang wajib dibeli : beras, gula, tepung terigu, gula jawa, telor, mie instan dll.

  • Stok tidak perlu banyak-banyak saat awal memulai usaha, sesuaikan dengan dana modal awal.

  • Harus berani promosi ke tetangga di seputar rumah tempar usaha.

  • Beri nilai lebih, aku memberi nilai lebih dengan cara layanan antar, baik barang ataupun uang kembalian.

  • Ambil laba jangan terlalu banyak, jangan lebih dari Rp 1000,- (seribu rupiah) per item, pakai prinsip kuantitas penjualan, sedikit laba tapi tingkat penjualan tinggi.

  • Usahakan harga jual bisa sama atau lebih murah dari warung di seputaran tempar usaha, lebih baik lagi jika lebih murah atau sama dengan harga di pasar dekat rumah.

  • Hindari beli barang dari penjual pengecer, usahakan beli dari gudang langsung.

  • Beli sembako gula dan tepung dalam bentuk karungan, karena lebih murah dan ditakar sendiri di rumah.

  • Hindari beli sembako yang sudah ditakar atau dikemas.

  • Jangan malas untuk survey harga terbaru, karena sembako harganya variatif setiap harinya.