Menyambut 70 tahun Provinsi Jawa Barat, Talk Show Gebyar Marketing PRFM, Rabu (19/8) mengupas tentang UKM Jawa Barat, dan menghadirkan nara sumber Kepala Dinas Koperasi Usaha Kelas menengah (KUKM), Anton Gustoni. Dengan host lengkap, Perry Tristianto dan Popy Rufaidah.

 Sebagaimana sering ditekankan oleh Perry Triastianto menakala memberikan pencerahan kepada UKM, UKM harus menciptakan pasar, bukan memasuki pasar. Dan dalam pengantar atau promonya UKM jangan menggunakan bahasa pemerintah.

“Kalau pakai bahasa pemerintah tidak akan menarik orang. Misalnya, dalam sebuah pameran UKM ditulis ‘Kerajinan hasil UKM Bandung”. Ini bahasa pemerintah, ini tidak menarik. Masih banyak cara yang bisa ditempuh. Misalnya, ‘Oleh-oleh Khas Bandung’, atau lebih spesifik lagi, misalnya, ‘Kerajinan Langka Khas Cimahi’. Cara seperti itu akan lebih menarik,” tutur Perry.

Sementara soal pasar, menurut Perry jangan memasuki pasar. “Jika Anda menitipkan produk ke toko-toko ritel ternama, sudah hampir dipastikan produk Anda akan digilas produk raksasa yang sudah terkenal. Maka pilihlah pasar sendiri. Kalau Anda punya produk abon lele, misalnya, jika dititipkan di toko ritel terkenal, pasti kalah dengan produk abon dari sebuah perusahaan besar, karena mereka punya strategi dan modal besar. Caranya? Jual di tempat penjualan pecel lele, misalnya, dari sana pasar yang dibidik lebih segmented. Itu hanya salah satu contoh saja,” lanjut Perry.

Sementara Anton Gustoni mengatakan, karakter UKM Jawa Barat, terletak di kekuatan inovasinya. “Inovasi UKM Jawa Barat luar biasa. Dan pemerintah menyokongnya dengan menyediakan dana Rp.330 miliar untuk UKM yang membutuhkan modal, dalam bentuk ‘Kredit Cinta Rakyat’ atau yang lebih dikenal KCR. Hal itu bisa dimanfaatkan, asal sesuai dengan persayaratan yang telah ditentukan.

UKM di Jawa Barat sebagian besar bergerak dalam agribisnis dan industri kerajinan rumah tangga. Karena itu perlu ditingkatkan UKM binaan. Dan tidak sedikit yang telah sukses. Suasana Jawa Barat yang hidup oleh usaha kuliner juga menjadi faktor suksesnya UKM Jawa Barat.

Banyak alasan kenapa UKM perlu semakin ditingkatkan dan dibina pemerintah. Karena usaha kecil menyerap banyak tenaga kerja. Dengan adanya perkembangan usaha kecil menengah akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja dan pengurangan jumlah kemiskinan.

Pengembangan UKM yang melibatkan banyak tenaga kerja pada akhirnya akan mempertinggi daya beli. Hal ini terjadi karena pengangguran berkurang dan adanya pemerataan pendapatan yang pada gilirannya akan mengentaskan kemiskinan.

Lokasi UKM banyak di pedesaan dan menggunakan sumber daya alam lokal. Dengan berkembangnya UKM maka terjadi pemerataan dalam distribusi pendapatan dan juga pemerataan pembangunan, sehingga akan mengurangi diskriminasi spasial antara kota dan desa.